
Memberikan petunjuk dan hidayah bagi masyarakat dari kesesatan menuju jalan kebenaran yang diridoi oleh Allah swt adalah merupakan sebuah sejarah umat manusia yang sejak dulu ada dan tidak akan pernah berhenti, dan dengan adanya manusia, Allah swt telah mengirim para nabi guna menunjukkan jalan lurus kepada mereka, dan demi mengemban misi ini Allah telah medatangkan mereka dalam jumlah yang besar hingga mencapai 124.000 nabi, yang diawali oleh nabi Adam dan diakhiri oleh nabi besar Muhammad SAWW.
Para nabi yang mulya walaupun dengan segala jerih payah, daya dan upaya, umur mereka habis demi menjalankan tugas misi Allah, yaitu memberikan jalan petunjuk kepada umat manusia, namun tidak ada satupun dari mereka yang berhasil sampai menegakkan pemerintahan secara global dan universal, mereka hanya berhasil membentuk sebuah pemerintahan pada waktu dan batas-batas tertentu. Dan tentunya sebuah perbaikan global yang diharapkan adalah terbentuknya sebuah pemerintahan yang sifatnya mendunia dan bukan pada batasan-batasan daerah tertentu saja.
Dengan demikian harapan seluruh umat manusia adalah adanya seorang pribadi yang meneruskan misi para nabi dan mewujudkannya dengan cara mempersiapkan diri dan lahan untuk terciptanya sebuah pemerintahan global yang dipimpin oleh Sahib Al-Zaman af, sehingga seluruh nabi dan orang-orang yang tertindas mencapai harapan dan keinginannya dengan terbentuknya pemerintahan yang penuh dengan kebahagiaan dan keceriaan “baldatun thoyibatun wa rabbun ghofuur”.
Harapan semacam ini selalu ada dan akan berlanjut, nabi besar Muhammad SAWW danpara imam tiada satupun dari mereka yang dapat sampai membentuk sebuah pemerintahan yang mereka inginkan, sehingga mereka selalu berulang-kali bersabda:
“Seandainya dunia ini hanya tinggal satu hari saja, maka Allah akan memanjangkan hari itu, sehingga ditegakkan pemerintahan Sahib Al-Zaman”. [1]
Dan dialah Al-Mahdi yang dijanjikan yang akan menutup perkara penting ini dengan tindakan dan juga sebagaimana ungkapan yang telah disampaikan oleh pemimpin besar revolusi slam Iran, Imam Khomaini (rahmatullahi alaih) tentang beliau af, : “Saya tidak dapat menaruh kata pemimpin untuk beliau (Al-Qaaim), namun ada sesuatu yang lebih besar dari hal itu, tidak dapat saya ucapkan sebagai orang yang pertama karena tidak ada yang kedua. Kita tidak akan pernah bisa memberikan ungkapan untuk beliau selain “Al-Mahdi yang dijanjikan”, dialah sosok pribadi yang disimpan sebagai cadangan oleh Allah SWT untuk manusia”[2]
(dan sebagai pamungkas untuk para imam dan yang akan membalas tetesan-tetasan darah Al-Husain yang ditumpahkan di padang Karbala, Pent.)
Kalimat “Baqiyatullah” adalah salah satu laqab terkenal yang dimiliki oleh Imam Zaman, yang menjelaskan bahwa Allah SWT menyimpan beliau sebagai cadangan, sehingga beliau dapat merealisasikan cita-cita dan harapan semua orang tertindas, para nabi dan para pendukung tauhid dan kebenaran dari seluruh penjuru dunia. Sekarang perhatikanlah beberapa riwayat di bawah ini:
* Salah seorang penolong Imam Shadiq as berkata: “Ketika aku mendapat taufiq berkunjung menemui Imam Shadiq as, aku bertanya kepada beliau: Apakah engkau sahib kami? Kemudian beliau menjawab: Apakah aku adalah sahib kalian? Kemudian beliau memegang dan menarik lenganku, seraya bersabda: Aku sudah mulai beranjak tua, adapun sahib kalian adalah seorang yang masih muda”.[3]
Dijelaskan bahwa ungkapan “sahib” hanya digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan Imam Zaman, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pemerintahan global beliau yang dijanjikan akan memenuhi dunia ini dari segala arah dan penjuru, dan seluruh umat muslim sedunia harus berusaha untuk mendapatkannya dan menunggu kemunculannya.
* De’bel adalah seorang penyair yang hidup pada zaman Imam Ridho as, mendapat taufiq bertemu dengan beliau dan mendapat kesempatan untuk menguraikan bait-bait syairnya yang penuh arti dalam memuji dan menjunjung tinggi keluarga Nabi SAW yang suci dan disucikan. Di akhir uraian bait-bait syairnya Imam Ridho as bersabda: Tambahkan juga dua bait syair ini dalam bait-bait syairmu! Yang salah satu baitnya adalah:
الى الحشر حتى يبعث الله قائما * يفرج عنا اليهم والكربات
“Musibah dan petaka ini, dan segala kesulitan yang menimpa akan terus berlanjut sampai Allah SWT membangkitkan Al-Qaaim (penegak kebenaran), sehingga ia akan menepis segala kesulitan dan musibah itu dan menggantinya dengan kebahagiaan dan memberikan kami kesenangan dan kegembiraan”. [4]
* Imam Shadiq kepada salah satu penolongnya bersabda: “Tafsiran dari ayat { فاصبر على ما يقولون } beristiqomahlah dengan apa yang diucapkan oleh para penentang,[5] adalah: wahai Muhammad hadapilah para penentang, karena aku akan membalaskan dendammu dengan seseorang dari keturunanmu yang dia akan aku berikan kekuatan untuk menguasai darah orang-orang yang zalim.
Dengan memperhatikan sebagian dari ucapan-ucapan para imam dan para ulama, dapat kita simpulkan bahwa Imam Al-Qaaim adalah harapan sepanjang sejarah dan seluruh dunia. Namun yang pasti harus diperhatikan adalah seluruh manusia tidak akan sampai pada harapan yang sangat besar ini, kecuali dengan berusaha dan berjerih payah, berjihad, penuh kesabaran dan kesadaran, bertempur dan menegakkan amar makruf dan nahi anil mungkar, sebagaimana berkali-kali disarankan oleh para imam.[]
--------------------------------------------------------------------------------
[1] Itsbatul Huda, jilid 7, hal. 51, pemerintahan yang diinginkan seluruh Nabi.
[2] Ucapan-ucapan Imam Khomaini pada pertengahan bulan Sya’ban, 1360 HS, di Husainiyah Jamaran
[3] Biharul Anwar, jilid 52, hal. 280.
[4] Safinatul Bihar, jilid 2, hal. 448. dan Uyun Al-Akhbar(Akhbar Ar-Ridho) jilid 2, hal. 263
[5] QS. Thaha 13<
No comments:
Post a Comment